Friday, July 14, 2023

Sejarah Fitur Bokeh dan Penerapannya Pada Smartphone Masa Kini

Hampir semua pengguna smartphone tentunya sudah familiar dengan yang namanya fitur bokeh atau yang seringkali disebut sebagai fitur portrait. Kali ini, tim Redaksi Techdaily akan mengulas lebih dalam tentang sejarah fitur bokeh dan penerapannya pada smartphone-smartphone zaman sekarang.

Fitur ini sendiri sejatinya menjadi salah satu fitur unggulan yang dihadirkan pada setiap kamera smartphone. Hal tersebut sangatlah wajar lantaran dengan fitur ini para pengguna smartphone mampu menghasilkan foto yang bagus layaknya seorang fotografer profesional.

Sejarah Fitur Bokeh

Secara singkat, fitur ini memungkinkan pengguna mampu menghasilkan foto dengan tajam pada objeknya yang disertai dengan efek blur pada bagian background. Sejarah fitur bokeh sendiri bermula dari kata bokeh yang berasal dari bahasa Jepang yakni ‘boke’ yang secara harfiah berarti blur.

Sesuai dengan bahasa aslinya, bokeh adalah salah satu jenis Type of Shot di fotografi yang dihasilkan dari bagian yang tidak fokus atau blur. Bokeh biasanya digunakan oleh para fotografer untuk memisahkan point of interest dengan latar belakang (background) juga latar depan (foreground). Foto bokeh sendiri biasanya sangat dipengaruhi oleh besaran diafragma yang dimiliki pada lensa kamera.

Sekadar informasi, diafragma (aperture) adalah bukaan lensa kamera yang berfungsi untuk mengatur banyak cahaya yang masuk dan mengendalikan ruang tajam pada foto (Depth of Field atau DOF). Bukaan besar pada diafragma membuat kedalaman ruang menjadi tipis sehingga latar belakang menjadi buram. Sebaliknya, bukaan diafragma yang kecil membikin latar dan subjek atau objek pada foto menjadi tajam karena berada dalam ruang fokus.

Bukaan diafragma di kamera dilambangkan dengan simbol huruf “f”. Di bagian badan lensa, pengguna kamera akan menemukan angka diafragma seperti f/1, f/1.4, f/2, dan seterusnya. Angka kecil pada diafragma (misal f/1) merujuk pada bukaan yang besar pada lensa. Sebaliknya, angka besar diafragma (misal f/22) menunjukkan bukaan kecil pada lensa.

Selain bukaan diafragma, bokeh semakin mudah tercipta pada lensa dengan jarak fokus (focal length) panjang. Bokeh juga bisa tercipta jika subjek atau objek berada lebih dekat dengan lensa.

Penerapan Bokeh Pada Smartphone

Jika kamu memperhatikan, di awal kami membahas fitur bokeh dan selalu mengaitkannya dengan portrait. Hal tersebut memang cukup berkaitan karena biasanya foto bokeh yang dihasilkan akan terlihat indah jika objek yang difoto adalah manusia.

Fokus dari fitur ini adalah wajah seseorang. Ini tidak berarti fotografer cukup memotret bagian wajah yang bersangkutan saja lalu selesai, tetapi fotografi portrait berusaha menangkap sisi artistik dari karakter wajah seseorang yang disertai dengan kemunculan rasa pada foto yang diambil. Sehingga, foto yang tercipta tampak hidup dan bercerita seperti halnya sebuah karya sastra.

Umumnya, fitur bokeh atau portrait pada kamera smartphone bekerja dengan memanfaatkan dua lensa kamera sekaligus. Kamera smartphone akan memotret dua hasil sekaligus lewat dua atau lebih lensa belakang. Kamera smartphone ini akan mengenali mana yang bagian depan dan mana yang latar belakang. Bagian latar belakang kemudian akan dibuat kabur atau blur sehingga terdapat kedalaman di foto tersebut.

Tidak sampai disitu, beberapa produsen smartphone terkenal seperti OPPO bahkan sudah menyelipkan sebuah lensa dengan bukaan besar untuk mengakomodir fitur ini. Hasilnya? efek bokeh yang dihasilkan pada fitur portrait ini terlihat lebih natural dengan minim distorsi.

Beberapa smartphone OPPO yang memiliki fitur bokeh terbaik menurut kami adalah OPPO Reno4, OPPO Reno5 dan OPPO Reno6. Bahkan, OPPO sendiri telah melengkapi smartphone mereka dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Dengan hadirnya teknologi AI ini, tentunya fitur portrait pada kamera OPPO Reno series menjadi lebih beraneka ragam.

Setidaknya terdapat beberapa fitur portrait yang sempat populer di kalangan pecinta smartphone seperti AI Color Portrait, AI Mix Portrait, hingga Bokeh Flare Portrait.

“Computational Photography memungkinkan produsen smartphone untuk melampaui batasan hardware dengan memaksimalkan kemampuan algoritma kecerdasan buatan atau AI dan komputasi yang diproses oleh prosesor khusus seperti ISP (Image Signaling Processor),” ungkap PR Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto beberapa waktu lalu.

Fitur bokeh sinematik hadir di OPPO Reno6 lewat mode Bokeh Flare Portrait Video. Teknologi AI deep learning di dalamnya melakukan pemahaman frame-by-frame dari video untuk bisa membedakan antara subjek video dan latar belakang video. Kemampuan proses teknologi ini diklaim akurat dan real-time 360 derajat.

Fitur Bokeh Flare Portrait merupakan fitur yang baru tersedia pada smartphone OPPO Reno6. Fitur ini mampu memberikan kemampuan bokeh layaknya menggunakan lensa fix dengan diafragma besar. Fitur ini juga bisa diaplikasikan pada video dan membuatmu mampu dengan mudah menciptakan video sinematik.

Tidak berhenti sampai disini, OPPO juga kabarnya akan menghadirkan sebuah smartphone terbaru yang lebih menonjolkan kemampuan portrait. well, patut ditunggu gebrakan OPPO selanjutnya khususnya pada fitur portrait mereka.

Menyingkap Perbedaan Refresh Rate Layar HP: Apa yang Harus Diperhatikan?


Semakin banyak produsen smartphone yang menawarkan perangkat dengan refresh rate layar yang tinggi. Namun, tidak semua pengguna menyadari perbedaan yang dimiliki oleh refresh rate layar HP tersebut. Dalam dunia smartphone yang semakin berkembang, layar tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga merupakan bagian gaya hidup penggunanya. Oleh karena itu, penting untuk memahami teknologi refresh rate pada layar smartphone sebelum membelinya.

Baik itu smartphone Android maupun iPhone Apple, keduanya menggunakan teknologi refresh rate layar yang tinggi. Refresh rate layar pada smartphone ini memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. Namun, jika kamu masih bingung tentang mengetahui tipe Hp Vivo perbedaan refresh rate layar HP, berikut adalah penjelasannya.

Umumnya, smartphone dengan refresh rate 60 Hz sudah cukup untuk memberikan kenyamanan visual kepada pengguna saat menggunakan smartphone. Meskipun begitu, produsen smartphone terus mengembangkan refresh rate hingga mencapai 90 Hz, 120 Hz, 144 Hz, bahkan 240 Hz. Lalu, apa manfaatnya?

Refresh rate layar smartphone berfungsi untuk mengatasi HP Xiaomi tidak bisa disentuh memberikan kesan yang lebih halus pada setiap pergerakan objek. Semakin tinggi refresh rate, semakin mulus transisi antar aplikasi, scrolling, pengetikan, dan pergerakan lainnya. Dengan demikian, pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengan layar akan menjadi lebih baik.

Namun, tidak semua pengguna membutuhkan refresh rate yang tinggi. Refresh rate 60 Hz sudah cukup untuk memberikan pengalaman visual yang memuaskan. Namun, bagi yang menginginkan pengalaman yang lebih lembut dan halus, bisa memilih refresh rate 90 Hz. Refresh rate di atas 90 Hz lebih direkomendasikan untuk para gamers yang ingin menikmati visual permainan yang lebih lancar. Namun, untuk pengguna non-gamer, refresh rate di atas 90 Hz mungkin tidak akan terlalu berpengaruh signifikan.

Sebelum menggandakan aplikasi di Hp Realme membeli smartphone, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan pribadi dan preferensi visual Anda. Memahami perbedaan refresh rate layar HP akan membantu Anda dalam memilih smartphone yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Refresh rate tinggi sangat berguna bagi para gamer yang gemar memainkan game kompetitif seperti PUBG, Call of Duty, dan berbagai jenis game shooter kompetitif lainnya. Dengan refresh rate tinggi, pemain dapat melihat objek yang dituju secara real-time. Dalam situasi permainan yang intens, pengguna smartphone dengan refresh rate tinggi akan memiliki keuntungan dibandingkan dengan pengguna smartphone yang memiliki refresh rate rendah.

Namun, meskipun memberikan pengalaman bermain yang lebih mulus, akurat, presisi, dan real-time, refresh rate tinggi juga dapat menguras daya baterai dengan cepat karena membutuhkan daya yang lebih besar untuk mengganti tulisan di HP Oppo beroperasi secara optimal. Selain itu, ketika menggunakan fitur refresh rate tinggi, komponen hardware pada smartphone juga akan bekerja dengan lebih intens, yang dapat menyebabkan pemanasan berlebih dan risiko overheat pada perangkat. Oleh karena itu, produsen smartphone menyediakan opsi untuk mengatur refresh rate layar sesuai kebutuhan pengguna, baik menaikkannya maupun menurunkannya.

Pengguna smartphone perlu menggunakan fitur refresh rate dengan bijak. Saat melakukan kegiatan sehari-hari yang tidak memerlukan tampilan yang sangat halus, pengguna dapat memilih refresh rate 60 Hz untuk menghemat daya baterai. Namun, jika menginginkan tampilan yang lebih halus, pengguna dapat meningkatkan level refresh rate sesuai keinginan mereka, namun harus siap menghadapi konsekuensi penggunaan baterai yang lebih cepat habis dan potensi perangkat cepat panas (overheat).

Penggunaan refresh rate tinggi pada smartphone merupakan pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi individu. Dengan memahami manfaat dan pertimbangan penggunaan refresh rate tinggi, pengguna dapat mengoptimalkan pengalaman bermain game dan kegiatan multimedia lainnya sesuai dengan keinginan mereka.