Thursday, April 19, 2018

Cara Membuat Startup Dicintai Users


OPPO secara resmi merilis perangkat terbarunya, F7. F7 memiliki keunggulan dari sisi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Marketing Plan OPPO Indonesia, Suwanto, menjelaskan, sistem AI yang dibenamkan di dalam perangkat F7 memiliki keunggulan dibandingkan sistem serupa sebelumnya.

Untuk sistem AI yang ada pada kameranya, F7 memberikan pengalaman yang lebih menarik. Didukung pula resolusi kamera depan 25 MP. Berkat teknologi ini, gambar yang ditangkap OPPO F7 akan mengandung lebih banyak 'informasi' layaknya kamera digital berkualitas kaya akan detail, intensitas cahaya, dan level warna, baik ketika diambil di tengah terik matahari maupun di tempat teduh.

"Kami mengembangkan fitur berdasarkan teknologi AI. Pertama memperluas ruang pengenalan wajah. Ini agar lebih akurat. Ketika group selfie kamera bisa membedakan pria atau wanita. Jadi tidak salah antara laki-laki dan perempuan dalam komposisi beauty-nya," jelasnya saat acara peluncuran OPPO F7 di Jakarta, Selasa (17/4).

Kecerdasan buatan dalam perangkat OPPO F7, tak hanya berhenti di situ saja. Sistem AI yang dimilikinya itu, juga dapat menata atau merapikan foto sesuai dengan album. Sederhananya, hanya dengan sentuhan di layar, kemudian 'klik' foto di wajah, maka secara otomatis foto tersebut bisa terkumpul secara otomatis dalam folder sesuai album.

"AI F7 juga bisa menyarankan kepada user jika ada foto yang blur untuk bisa dihapus," terangnya.

Selain memperkenalkan OPPO F7 versi 4GB RAM, OPPO juga memperkenalkan F7 dengan konfigurasi RAM dan memori internal yang lebih besar, yakni 6GB RAM dan 128GB memori internal. Varian ini akan hadir dalam dua warna, yakni Solar Red dan Diamond Black dengan harga Rp5.499.000.

Artikel Lainnya :

http://caracek.pro/277-cara-cek-garansi-samsung
http://caracek.pro/180-cara-cek-garansi-iphone
http://caracek.pro/76-cara-check-online-wings-air
http://caracek.pro/307-cara-check-batik-air
http://caracek.pro/139-cara-check-nam-air
http://caracek.pro/309-cara-check-online-sriwijaya-airlines
http://caracek.pro/199-cara-check-lion-air
http://caracek.pro/151-cara-check-citilink
http://caracek.pro/158-cara-check-online-air-asia
http://caracek.pro/227-cara-cek-bonus-xl
http://caracek.pro/279-cara-cek-bonus-im3
http://caracek.pro/293-cara-cek-bonus-kuota-3
http://caracek.pro/225-cara-cek-bonus-axis
http://caracek.pro/45-cara-cek-bonus-smartfren

Monday, April 16, 2018

Vendor Smartphone China Rajin Produksi, MediaTek Untung Besar

Pabrikan chipset mobile, MediaTek dilaporkan mengalami untung besar akibat kebajiran pesanan dari pabrikan ponsel China. Pendapatan vendor asal Taiwan tersebut meroket 58,2 persen pada Maret dari  Februari 2018.

MediaTek tercatat meraup pendapatan hingga Rp 9,4 triliun. Vendor smartphone China, seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi yang menjadi deretan konsumen MediaTek, berkontribusi dalam peningkatan produksi chipset MediaTek. Vendor-vendor tersebut meningkatkan pesanan chipset untuk produksi ponsel mereka menjelang perakitan dan perilisan model baru.

Merek-merek smartphone China tersebut memang menjadi raja di negeri sendiri, dengan dominasi pangsa pasar di negara mereka sebesar 70 persen. Ditambah ekspansi pasar luar negeri yang mereka lakukan, otomatis akan meningkatkan kebutuhan chipset untuk produksi smartphone mereka. Meskipun, pada kuartal IV-2017 lalu, smartphone China menorehkan catatan buruknya untuk pertama kali dalam sembilan tahun, dengan penurunan 15,7 persen, seperti KompasTekno himpun dari Phone Arena, Selasa (17/4/2018).

Baca juga :

Cara Cek Bonus Smartfren dengan 3 Metode Cepat dan Tepat
Cara Cek Bonus XL dengan 5 Metode Cepat dan Tepat
Cara Cek Bonus Im3 dengan 4 Metode Cepat dan Tepat
Cara Cek Bonus Kuota 3 dengan Tiga Langkah Mudah
Cara Cek Bonus Axis dengan 4 Langkah Pilihan Mudah

Bahkan pada kuartal awal tahun 2018, lembaga riset informasi dan komunikasi China (China Academy of Information and Communications Technology), melaporkan jika pengapalan smartphone China masih megalami penurunan hingga 27 persen year-over-year dengan volume 81,87 juta handset. Ditambah tekanan dari pemerintah Amerika Serikat yang melarang masyarakatnya memakai produk Huawei, cukup membuat gerak Huawei terbatas di pasar AS.

Namun hal tersebut tak menyurutkan ambisi vendor Negeri Tirai Bambu untuk terus mendominasi smartphone global. Beberapa strategi telah mereka siapkan untuk mendorong volume pengapalan produk mereka hingga akhir tahun ini. Mereka menargetkan negara berkembang dan juga memasaran produk "ramah kantong" dengan teknologi kecerdasan buatan.